Artikel Pendidikan : Artikel Jurnal Pendidikan
Jurnal pendidikan memiliki perananan yang sangat vital bagi kehidupan manusia. Di mana ilmu-ilmu yang terdapat di dalam sebuah jurnal pendidikan akan memberikan pengetahuan tambahan bagaimana menjalani kehidupan yang layak dan beradab. Seperti konsep pendidikan "Memanusiakan Manusia", manusia adalah manusia tapi terkadang manusia bisa menjadi lebih rendah dari seekor binatang tanpapendidikan. Tengok saja anak-anak yang tidak pernah mengenyam dunia pendidikan akan bertindak dan berbuat di luar tindakan yang tidak sepantasnya dilakukan oleh manusia.
Dalam tulisan yang singkat ini, akan diberikan sebuah gambaran Artikel Jurnal Pendidikan tentang pendidikan sosila. Betapa penting dan berharganya sebuah pendidikan sosial.
Pendidikan Sosial dengan ruang lingkup dan aspek kehidupan sosial yang begitu luas cakupannya, menjadi landasan kuat penanaman dan pengembangan nilai ketuhanan yang menjadi kunci kebahagiaan kita manusia lahir-batin.
Nilai ketuhanan ini menjadi landasan moral-moralitas SDM hari ini, terutama untuk masa yang akan datang. Oleh karenanya, materi dan proses pembelajaran pada pendidikan ini, wajib berlandaskan nilai ketuhanan.
Pengembangan nilai ketuhanan dalam pembelajaran pendidikan sosial, bukan sekadar memasukkan ayat-ayat dan hadits, melainkan bagaimana anak bisa berinteraksi dan berperilaku dalam masyarakat yang sesuai dengan norma agama.
Ini menjadi tanggung jawab terpenting bagi para pendidik dan orang tua dalam upaya mempersiapkan anak, bahwa merupakan hasil setiap pendidikan, baik yang berhubungan dengan pendidikan iman maupun yang berkaitan dengan pendidikan moral dan psikologis.
Karena eksistensi pendidikan sosial merupakan fenomena tingkah laku dan watak yang dapat mendidik anak guna menunaikan segala kewajiban, sopan santun, kontrol sosial, keajegan intelektual, politik, dan interaksi yang baik dengan orang lain. Apabila anak terdidik, terbentuk, dan berkiprah di panggung kehidupan, mereka akan dapat memberikan gambaran yang benar tentang manusia yang cakap, berakal dan bijak.
Oleh sebab itu, para guru hendaknya berusaha keras memikul tanggung jawab besar terhadap pembelajaran ilmu sosial dengan cara yang benar, agar mereka dapat memberikan andil dalam pembinaan masyarakat Islam yang utama, yang berlandaskan iman, moral, pendidikan sosial yang utama, dan nilai-nilai Islam yang tinggi.
Adapun metode yang dapat dijalankan oleh para pendidik (guru) untuk bisa mengembangkan nilai-nilai ketuhanan dalam pembelajaran ilmu sosial, adalah dengan :
Nilai ketuhanan ini menjadi landasan moral-moralitas SDM hari ini, terutama untuk masa yang akan datang. Oleh karenanya, materi dan proses pembelajaran pada pendidikan ini, wajib berlandaskan nilai ketuhanan.
Pengembangan nilai ketuhanan dalam pembelajaran pendidikan sosial, bukan sekadar memasukkan ayat-ayat dan hadits, melainkan bagaimana anak bisa berinteraksi dan berperilaku dalam masyarakat yang sesuai dengan norma agama.
Ini menjadi tanggung jawab terpenting bagi para pendidik dan orang tua dalam upaya mempersiapkan anak, bahwa merupakan hasil setiap pendidikan, baik yang berhubungan dengan pendidikan iman maupun yang berkaitan dengan pendidikan moral dan psikologis.
Karena eksistensi pendidikan sosial merupakan fenomena tingkah laku dan watak yang dapat mendidik anak guna menunaikan segala kewajiban, sopan santun, kontrol sosial, keajegan intelektual, politik, dan interaksi yang baik dengan orang lain. Apabila anak terdidik, terbentuk, dan berkiprah di panggung kehidupan, mereka akan dapat memberikan gambaran yang benar tentang manusia yang cakap, berakal dan bijak.
Oleh sebab itu, para guru hendaknya berusaha keras memikul tanggung jawab besar terhadap pembelajaran ilmu sosial dengan cara yang benar, agar mereka dapat memberikan andil dalam pembinaan masyarakat Islam yang utama, yang berlandaskan iman, moral, pendidikan sosial yang utama, dan nilai-nilai Islam yang tinggi.
Adapun metode yang dapat dijalankan oleh para pendidik (guru) untuk bisa mengembangkan nilai-nilai ketuhanan dalam pembelajaran ilmu sosial, adalah dengan :
- Penanaman dasar-dasar kejiwaan yang mulia, seperti ketakwaan, tenggang rasa, kasih sayang, mementingkan orang lain daripada diri sendiri, memaafkan, berani karena benar.
- Pemeliharaan hak orang lain. Membiasakan anak untuk menghargai dan menghormati hak-hak orang di luar dirinya, seperti hak terhadap orang tua, hak terhadap teman, hak terhadap tetangga, hak terhadap guru, hak terhadap orang yang lebih dewasa.
- Tujuan yang ingin dicapai adalah agar pendidikan sosial bagi individu menjadi lebih sempurna dan bermakna, sehingga masyarakat tumbuh di atas dasar saling menolong, produktivitas, keterikatan yang kuat, akhlak yang luhur, serta saling mencintai dan mengkoreksi secara konstruktif.
- Melaksanakan tatakrama sosial yang berlaku umum. Anak dibiasakan sejak dini untuk menjalankan etika sosial secara umum, dibentuk atas dasar-dasar pendidikan yang sebenarnya. Tujuannya, bila sudah dewasa dan dapat menangkap inti segala masalah, ia dapat bergaul dengan sesamanya di tengah-tengah masyarakat dengan kebaikan yang maksimal dan simpatik, dengan cinta yang utuh, dan budi pekerti yang luhur.
- Etika yang bisa diajarkan diantaranyai etika makan dan minum, etika mengucapkan salam, etika berbicara, etika menjenguk orang sakit dan etika-etika yang lain
- Kontrol dan kritik sosial, anak dibiasakan untuk melakukan kontrol dan kritik sosial, membina setiap orang yang bergaul dengannya, dan memberi nasihat kepada orang yang menyimpang dari etika islam. Anak dibiasakan melakukan amar ma'ruf nahi munkar, memerangi kerusakan dan penyimpangan, dan memelihara nilai, idealisme dan moralitas yang baik.
Bukanlah suatu hal yang mustahil bagi para pendidik untuk mewujudkan pendidikan sosial yang mempunyai nafas ketuhanan yang kental, asalkan ada kemauan dan keyakinan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar