Rabu, 06 Juni 2012

TI untuk keunggulan kompetitif


           Perusahaan adalah suatu system fisik yang menggunakan suatu system Konseptual Sistem Fisik Perusahaan adalah : system lingkaran Tertutup dalam artian kata dikendalikan oleh manajemen menggunakan informasi umpan balik untuk meyakinkan bahwa tujuan tujuan suatu perusahaan itu tercapai.Perusahaan mengambil sumberdaya dari lingkungannnya kemudian mengubah sumber daya tersebut menjadi barang dan jasa kemudian mengembalikannya kepada lingkunganya. “Lingkungan merupakan alasan utama dari suatu perusahaan “ Perusahaan melihat perlunya penyediaan barang dan jasa untuk kebutuhan lingkungan tertentu dan menanamkan modalnya sehingga perusahaan melaksanakan aktivitasnya.
1. Lingkungan Perusahaan
Perusahaan dalam lingkungannya dan Sumber daya :
      · Uang
· Material
· Personil
2. Keunggulan Kompetitif
Banyak cara untuk mencapai keunggulan kompetitif diantaranya:
1. menyediakan barang dan jasa dengan harga murah;
2. menyediakan barang dan jasa lebih baik daripada pesaing; dan
memenuhi kebutuhan khusus suatu segmen pasar tertentu.
Pada bidang komputer, “keunggulan kompetitif” mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan “leverage” di pasaran. Artinya, perusahaan tidak selamanya mengandalkan pada
sumberdaya fisik, tetapi pada sumber daya konseptual yang unggul data dan informasi yang dapat digunakan sama baiknya.
Beberapa perusahaan telah mendapatkan publikasi yang luas karena menggunakan informasi untuk mencapai keunggulan kompetitif.
Diantaranya : American Airlines dengan system pemesanan penerbangan “Sabre”; American Hospital Supply dengan jaringan EDI (Electronic Data Interchange); dan Mc Kesson
Drug dengan sistem distribusinya yang disebut Economost.
Ada 3 pokok penting mengenai 3 contoh keunggulan
kompetitif di atas :
a) Tidak satupun perusahaan di atas yang puas hanya
mengandalkan sumberdaya fisik untuk menjadi pesaing yang tangguh.
b) Tidak ada aplikasi komputer inovatif yang memberikan kompetitif bagi perusahaan secara terus menerus.
c) Ketiga perusahaan tersebut memusatkan sumberdaya informasi mereka pada para pelanggannya.
3. Sumberdaya Informasi
Sumberdaya informasi terdiri dari: perangkat keras komputer, perangkat lunak komputer, para spesialis informasi, pemakai, fasilitas, database, dan informasi. Perusahaan harus mengelola sumberdaya tersebut untuk mencapai hasil yang diinginkan. Untuk itu perlu manajer khusus
yang mengelola jasa informasi. Selama ini ada beberapa istilah yang lazim dikenal. Misalnya CEO (Chief Executive Officer) adalah orang yang memiliki pengaruh paling kuat dalam operasi
perusahaan, dan umumnya memiliki jabatan direktur utama atau ketua dewan direksi.
Beberapa istilah lain adalah CFO (Chief Financial Officer) dan COO (Chief Operating Officer). Untuk manajer jasa informasi dikenal istilah CIO (Chief Information Officer) yaitu manajer jasa informasi yang menyumbangkan keahlian manajerialnya bukan saja untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan sumberdaya informasi, tetapi juga area operasi
perusahaan lainnya. Seorang manajer jasa informasi dapat berperan sebagai chief
information officer dengan mengikuti saran-saran berikut:
a) Sediakan waktu untuk pelatihan bisnis, selain teknologinya.
b) Buat kemitraan dengan unit-unit bisnis dan line management;
jangan menunggu hingga diundang.
c) Fokuskan pada perbaikan proses dasar bisnis.
d) Jelaskan biaya-biaya IS dalam istilah-istilah bisnis.
e) Bangun kepercayaan dengan memberikan jasa IS yang dapat
diandalkan.
f) Jangan bersifat defensif.
4. Perencanaan Strategis
Perencanaan jangka panjang juga dikenal sebagai perencanaan strategis karena mengidentifikasi tujuan-tujuan yang akan memberikan perusahaan yang paling menguntungkan
dalam lingkungannya, serta menentukan strategi untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
Setelah rencana strategis ditetapkan, tiap area fungsional bertanggung jawab untuk mengembangkan rencana strategis mereka sendiri. Rencana-rencana fungsional merinci bagaimana area-area tersebut akan mendukung perusahaan saat perusahaan
bekerja menuju tujuan strategisnya.




5. Perencanaan Strategis Sumberdaya Informasi
Transformasi kumpulan strategi
Saat jasa informasi mulai mengembangkan rencana-rencana strategis, pendekatan yang dianjurkan adalah mendasarkan rencana tersebut pada tujuan strategis perusahaan, disebut
“kumpulan strategis organisasi”. Langkah kedua yang tersendiri, suatu rencana jasa informasi dibuat untuk mendukung tujuan perusahaan, disebut “kumpulan strategis SIM” yang
terdiri dari sejumlah tujuan, kendala, dan strategi. Pendekatan ini dinamakan “transformasi kumpulan strategi”.
Pendekatan SPIR
Solusi untuk masalah tidak memadainya sumberdaya informasi adalah “perencanaan strategis sumberdaya informasi” (strategic planning for information resources – SPIR), saat
perusahaan menerapkan SPIR, rencana strategis untuk jasa informasi dan rencana strategis untuk perusahaan dikembangkan secara bersamaan.
End-user computing sebagai masalah strategis
Tidak semua orang yang ikut dalam EUC memiliki tingkat pengetahuan komputer yang sama. Para pemakai akhir dapat dikelompokkan menjadi 4 :
1. pemakai akhir tingkat menu (Menulevelend-users)
2. pemakai akhir tingkat perintah (Command-levelend-users),
3. programmer pemakai akhir (End-user programmers),
4. dan personil pendukung fungsional (Functional support personnel).
Jenis-jenis aplikasi pemakai akhir
Sebagian besar aplikasi end-user computing dibatasi pada :
· Sistem pendukung keputusan yang relatif mudah (relatively easy DSS).
· Aplikasi otomatisasi kantor yang memenuhi kebutuhan
perseorangan.
Selebihnya adalah tanggung jawab spesialis informasi untuk bekerja sama dengan pemakai dalam mengembangkan: aplikasi SIM&SIA, DSS yang kompleks, aplikasi OA yang memenuhi
organisasional dan sistem pakar.
Manfaat End-User Computing
· Pemindahan beban kerja.
· Kesenjangan komunikasi.
Risiko End-User Computing
· Sistem yang buruk sasarannya.
· Sistem yang buruk rancangan dan dokumentasinya.
· Penggunaan sumberdaya informasi yang tidak efisien.
· Hilangnya integritas data.
· Hilangnya keamanan.
6. Konsep Manajemen Sumberdaya Informasi
Manajemen sumberdaya informasi (Information resources management – IRM) adalah aktivitas yang dijalankan manajer pada semua tingkatan dalam perusahaan dengan tujuan mengidentifikasi, memperoleh, dan mengelola sumberdaya informasi
yang dibutuhkan untuk memenuhi keperluan pemakai.
Elemen-elemen IRM yang diperlukan adalah :
    a. Kesadaran bahwa keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui
sumberdaya informasi yang unggul.
b. Kesadaran bahwa jasa informasi adalah suatu area fungsional Utama
c. Kesadaran bahwa CIO adalah eksekutif puncak.
d. Perhatian pada sumberdaya informasi perusahaan saat membuat perencanaan strategis.
e. Rencana strategis formal untuk sumberdaya informasi.
f. Strategi untuk mendorong dan mengelola end-user computing.
Perusahaan dan lingkungannya
Konsep manajemen pengetahuan sebagai keunggulan dalam bersaing telah lama dipopulerkan oleh para ahli manajemen. Oraganisasi harus secara efisien dan efektif dalam menciptakan, mengalokasikan dan mengangkap serta membagi pengetahuan dan keahliannya untuk mengaplikasikan dalam menyelesaikan masalah dan memanfaatkan peluang.penghargaan dan pelembagaan peran pengetahuan dan pembelajaran merupakan pendekatan yang efektif untuk membangun landasan kemampuan bersaing organisasi. Organisasi harus memanfaatkan pengetahuannya untuk membangun stategi. Untuk secara jelas menghubungkan manajemen dengan strategi, organisasi harus mengartikulasikan kemauan strategiknya, mengidentifikasi pengetahuan yang diperlukan untuk melaksanakan strategi yang diinginkan, dan membandingkannya dengan pengetahuan actual untuk menjembatani perbedaan strategik. Perusahaan memiliki banyak hubungan terha

  1. Teknologi Informasi untuk keunggulan Kompetitif
  2. Perusahaan adalah suatu system fisik yang menggunakan suatu system Konseptual Sistem Fisik Perusahaan adalah : system lingkaran Tertutup dalam artian kata dikendalikan oleh manajemen menggunakan informasi umpan balik untuk meyakinkan bahwa tujuan tujuan suatu perusahaan itu tercapai. Perusahaan mengambil sumberdaya dari lingkungannnya kemudian mengubah sumber daya tersebut menjadi barang dan jasa kemudian mengembalikannya kepada lingkunganya. “Lingkungan merupakan alasan utama dari suatu perusahaan “ Perusahaan melihat perlunya penyediaan barang dan jasa untuk kebutuhan lingkungan tertentu dan menanamkan modalnya sehingga perusahaan melaksanakan aktivitasnya.
  3.  
  4. Delapan elemen Lingkungan Pemerintah : Pada tingkat pusat, daerah dan local memberikan kendala-kendala dalam bentuk undang-undang dan peraturan, tetapi juga memberikan bantuan dalam bentuk pemebelian. Masyarakat keuangan : terdiri dari lembaga2 yang mempengaruhi sumber daya uang yang tersedia bagi perusahaan. Masyarakat Global : Wilayah geografis tempat perusahaan melaksanakan operasinya. Pemasok : Penyedia material, mesin, jasa dan informasi yang digunakan oleh perusahaan untuk memproduksi barang dan jasa. Pelanggan : Pemakai atau calon pemakai Serikat Buruh : organisasi pekerja adalah organisasi bagi tenaga kerja terampil maupun tenaga kerja tidak terampil. Pesaing : Mencakup semua organisasi yang bersaing dengan perusahaan. Pemegang Saham atau Pemilik : Penanam modal dan mewakili tingkat manajemen tertinggi .
  5. Keunggulan Kompetitif pada perusahaan I ini dapat dicapai melalui banyaknya cara seperti : 1. menyediakan barang dan jasa dengan harga yang murah. 2. Menyediakan barang dan jasa yang lebih baik dari pesaing 3. Memenuhi kebutuhan khusus suatu segmen pasar tertentu. Pada Komputer Keunggulan Kompetitif mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan pelanggan dipasar.
  6. Apa Saja Sumber Daya Informasi itu ? 1 Perangkat Keras Komputer 2. Perangkat Lunak Informasi 3. Para Spesialis Informasi 4. Pemakai 5. Fasilitas 6. Data Base 7. Informasi Sumber daya informasi inilah yang akan nantinya menjadi keunggulan kompetitif. Contohnya manajer harus mengerti bahwa pegawai yang mampu menerapkan computer untuk permasalahan bisnisnya adalah sumber daya yang berharga demikian pula para pemakai dilingkungannya
  7. Siapa yang mengelola sumber Daya Informasi ? Chief Information Officer (CIO) Istilah CIO memiliki pengertian lebih dari sekedar suatu gelar, memiliki pengertian suatu peran yang seharusnya dilaksanakan oleh manager jasa informasi tingkat puncak. CIO ini juga dapat dikatakan sebagai manajer jasa informasi yang menyumbangkan keahlian manajerialnya tidak hanya untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan sumberdaya informasi tetapi juga berbagai bidang lain dari operasi perusahaan
8.     
    • Seorang Manager jasa informasi dapat berperan sebagai Chief Information Officer ( CIO) dengan mengikuti berikut ini :
    • Ada waktu untuk bisnis dan pelatihan bisnis bukan hanya teknologinya
    • 2.Membangun kemitraan dengan unit-unit bisnis jangan menunggu hingga diundang.
    • 3.Fokuskan pada perbaikan proses dasar bisnis.
    • 4.Jelaskan biaya-biaya IS dalam istilah bisnis.
    • 5. Bangun kepercayaan dengan memberikan jasa IS yg dapat diandalkan.
    • 6.jangan bersifat defensive (Bertahan).
  1. Perencanaan Strategi Fungsional
  2.  
  3.  
  4. End-User Computing sebagai masalah Strategi Pemakai akhir tingkat Menu ( Menu-level end-user) Sebagai pemakai akhir tidak mampu menciptakan perangkat lunak mereka Sendiri, tetapi dapat berkomunikasi dengan perangkat lunak jadi dengan Menggunakan menu-menu seperti yang ditampilkan oleh perangkat lunak Berbasis wndows dan Mac Pemakai akhir Tingkat Perintah (Command Level end-User) Memiliki kemampuan menggunakan perangkat lunak jadi yg lebih dari sekedar Memilih menu. Pemakai ini mampu menggunakan bahasa peintah dari perangkat Lunak untuk melakukan operasi aritmetika dan logika pd data. Contoh : pemakai Ms Excel menggunkan perintah2 khusus u/ menyelesaikan proses yg tidak mungkin Dilakukan tingkat menu Pemakai akhir tingkat Programer (End-user programmer) Pemakai ini dapat menggunakan bahasa-bahasa pemrograman seperti BASIC Dan mengembangkan program2 yg disesuaikan kebutuhan sendiri. Personil Pendukung Fungsional. Para spesialis informasi adalah anggota dari unit unit fungsional, bukannya unit jasa Informasi dalam hal ini adalah spesialis informasi yang bededikasi pada area pemakai tertentu dan melapor pada manager fungsional.
13.  
    • Manfat End-User Computing
    • Memindahkan sebagian beban kerja pengembangan sistem kepada
    • Pemakai.
    • 2. Mengurangi Kesenjangan komunikasi antara pemakai dan spesialis
    • Informasi
14.  
    • Resiko End-User Computing
    • Ketika para pemakai mengembangkan Sistem mereka sendiri ,perusahaan akan
    • Dihadapkan pada resiko a/l:
    • Sistem yang buruk sasarannya. Pemakai akhir mungkin menggunakan komputer
    • untuk aplikasi yang seharusnya dilakukan dengan cara lain misalnya manual
    • 2. Sistem yang buruk rancanagan dan dokumentasinnya. Pemakai akhir, walau
    • memakai pengetahuan yg tinggi ttg komputer, tdk dapat menandingi frofesiona-
    • lisme spesialis informasi dlm merancang sistem, selain itu ketegesaan dalam
    • menjalankan sistem cenderung mengabaikan perlunya dokumentasi rancangan
    • supaya sitem dapat dieihara
    • Penggunaan Sumber Daya Informasi yang tidak efisien. Tidak adanya pengendalian terpusat perolehan perangkat keras dan lunak, perusahaan akhirnya memiliki perangkat keras yang tidak kompetibel dan perangkat lunak yang berlebihan.
    • Hilangnya Integritas Data, kurangnya kehati2an dalam memasukkan data kedalam data base perusahaan pada saat yg sama pemakai lain menggunkan data yg salah dan mengira data trsebut tepat. Hasilnya output terkontaminasi sehingga menghasilkan keputusan yang keliru.



IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM OPERASIONAL PERUSAHAAN PADA ERA GLOBALISASI
Tidak dapat disangkal bahwa salah satu penyebab utama terjadinya era globalisasi yang datangnya lebih cepat dari dugaan semua pihak adalah karena perkembangan pesat teknologi informasi. Implementasi internet, electronic commerce, electronic data interchange, virtual office, telemedicine, intranet, dan lain sebagainya telah menerobos batas-batas fisik antar negara. Penggabungan antara teknologi komputer dengan telekomunikasi telah menghasilkan suatu revolusi di bidang sistem informasi. Data atau informasi yang pada jaman dahulu harus memakan waktu berhari-hari untuk diolah sebelum dikirimkan ke sisi lain di dunia, saat ini dapat dilakukan dalam hitungan detik.Tidak berlebihan jika salah satu pakar IBM menganalogikannya dengan perkembangan otomotif sebagai berikut: “seandainya dunia otomotif mengalami kemajuan sepesat teknologi informasi, saat ini telah dapat diproduksi sebuah mobil berbahan bakar solar, yang dapat dipacu hingga kecepatan maximum 10,000 km/jam, dengan harga beli hanya sekitar 1 dolar Amerika !”. Secara mikro, ada hal cukup menarik untuk dipelajari, yaitu bagaimana evolusi perkembangan teknologi informasi yang ada secara signifikan mempengaruhi persaingan antara perusahaan-perusahaan di dunia, khususnya yang bergerak di bidang jasa. Secara garis besar, ada empat periode atau era perkembangan sistem informasi, yang dimulai dari pertama kali diketemukannya komputer hingga saat ini. Keempat era tersebut (Cash et.al., 1992) terjadi tidak hanya karena dipicu oleh perkembangan teknologi komputer yang sedemikian pesat, namun didukung pula oleh teori-teori baru mengenai manajemen perusahaan modern. Ahli-ahli manajemen dan organisasi seperti Peter Drucker, Michael Hammer, Porter, sangat mewarnai pandangan manajemen terhadap teknologi informasi di era modern. Oleh karena itu dapat dimengerti, bahwa masih banyak perusahaan terutama di negara berkembang (dunia ketiga), yang masih sulit mengadaptasikan teori-teori baru mengenai manajemen, organisasi, maupun teknologi informasi karena masih melekatnya faktor-faktor budaya lokal atau setempat yang mempengaruhi behavior sumber daya manusianya. Sehingga tidaklah heran jika masih sering ditemui perusahaan dengan peralatan komputer yang tercanggih, namun masih dipergunakan sebagai alat-alat administratif yang notabene merupakan era penggunaan komputer pertama di dunia pada awal tahun 1960-an.

Konsep keunggulan kompetitif dalam operasional perusahaan.

keunggulan kompetitif perusahaan dapat dibangun di atas salah satu dari tiga disiplin nilai. Pertama, operasional prima (operational excellence). Perusahaan yang menggunakan strategi ini berupaya mencapai biaya paling efisien pada setiap proses bisnis yang menghasilkan kualitas jasa dan barang sesuai harapan pelanggan. Kedua, keakraban dengan pelanggan (customer intimacy). Perusahaan yang menggunakan strategi ini mempertahankan bisnis dengan menunjukkan pemahaman luar biasa pada kebutuhan dan harapan pelanggan melebihi rata-rata kompetitor. Ketiga, produk atau layanan yang senantiasa inovatif dan terdepan (product leadership).
Perusahaan yang menggunakan strategi ini membangun keunggulan kompetitif dengan terus-menerus menciptakan produk atau layanan yang paling canggih, paling baik, paling inovatif.
Manajemen puncak, manajer madya dan karyawan perlu memahami implikasi setiap strategi. Perbedaan tema strategi membutuhkan seperangkat indikator keberhasilan (key performance indicator – KPI) yang berbeda pula. Menjalankan bisnis seperrti biasa, akan mendapatkan hasil yang biasa-biasa. Menjalankan bisnis dengan luar biasa, dengan disiplin eksekusi strategi, akan memberikan hasil yang lebih baik.
Pada perusahaan dengan orientasi operasional prima (operational excellence), pekerjaan rumah manajemen ialah memastikan seluruh karyawan untuk selalu berpikir mengenai efektifitas biaya. Apakah ada item biaya yang dapat dikurangi. Di mana terjadi pemborosan biaya. Bagaimana bila biaya dikalkulasi berdasarkan aktifitas (activity based costing). Pemicu biaya (cost driver) mana yang perlu distudi. Mana aktifitas yang tidak memberi nilai tambah. Aktifitas berbiaya (cost activities) mana yang perlu dihilangkan. Mana item biaya yang paling besar. Apakah ada kemungkinan aktifitas dikerjakan bersama-sama sehinga total biaya lebih murah (shared services, shared activities), dan seterusnya.   HP secara disiplin menggunakan mainstream strategi ini. Maka kita melihat betapa harga printer dan PDA mereka meluncur turun untuk merangsek pasar.
Pada perusahaan dengan orientasi keakraban pelanggan (customer intimacy)
maka harus dipastikan semua karyawan memahami dengan benar arti penting pelanggan. Siapakah pelanggan. Bagaimana perilaku pelanggan yang dihadapi. Hal-hal apa yang paling disukai pelanggan. Apa yang membuat pelangan tidak puas dan lari. Bagaimana menciptakan customer delight. Bagaimana membuat pelanggan loyal. Bagaimana meningkatkan wallet share pelanggan. Bagaimana memaksimalkan profitabiltas pelanggan, dan seterusnya. Microsoft meluncurkan Windows XP berbahasa Indonesia
. Strategic Uses of Information Technology
Perkembangan terbaru dalam technology informasi telah mengubah cara organisasi menjalankan bisnis.saat ini,perusahaan biaya mencatat keintiman dengan memanfaatkan internet dan mengambil keuntungan model bisnis baru seperti pelelangan dan perdagangan distribusi,namun banyak pimpinan senior tidak memiliki alat untuk menilai dan mengkomunikasikan dampak bisnis teknologi informasi yang dapat membawa organisasi mereka.
Dalam program ini CIO,CTO, dan manajer umum senior belajar untuk mengidentifikasi,menilai,dan mengkomunikasikan keunggulan kompetitif strategy yg di mungkinkan oleh technology informasi.

Membangun Customer Focused Bisnis
Inilah kondisi ril yang terjadi saat ini. Suatu tantangan besar yang harus dihadapi oleh produsen atau pihak pabrikan tak terkecuali yang bergerak di bisnis layanan atau jasa.Customer focused menjadi kata kunci yang sangat krusial.
Customer focused tidak hanya diperhatikan pada saat penjualan atau sampai tahap pemakaian produk oleh konsumen. Pola pikir Customer focused perlu dibagun sejak dari proses awal. Mulai dari perencanaan dan perancangan produk baru, suara konsumen (voice of customer) harus dianalisa dengan baik.
Value seharusnya dibangun berdasarkan perspektif kebutuhan pelanggan. Sudah banyak contoh perusahaan atau unit bisnis yang di waktu lampau sangat besar dan perkasa, kini tinggal nama akibat ditinggalkan customer.
Kualitas produk yang rendah, layanan customer service yang lambat dan bertele-tele, barang yang tidak tersedia ketika konsumen ingin membeli, produk yang tidak nyaman, buku panduan (owners manual) yang kurang jelas dan membingungkan, fitur yang tidak sesuai dengan spesifikasi teknis, harga yang tidak kompetitif, pelayanan yang terlalu lama dan kurang ramah, pemakaian dan penyetelan (setting) produk yang sulit dan membingungkan, serta sejumlah “nilai minus” lainnya merupakan hal dan kondisi yang tidak diinginkan konsumen.
Customer focused juga berarti memberikan yang terbaik bagi konsumen dan menjadikannya puas akan sejumlah rupiah yang dikeluarkan. Value yang didapatkan konsumen harus lebih besar dari harga (price) yang mereka bayarkan.
Value Chain & Strategic Informastion System
untuk lebih memahami kegiatan melalui suatu perusahaan yang mengembangkan keunggulan kompetitif dan menciptakan nilai pemegang saham berguna untuk memisahkan system bisnis  menjadi serangkaian kegiatan yang menghasilkan nilai di sebut sebagai value chain.
1985 dalam buku  competitive advantage,Michael porter memperkenalkan model value chain generic yang umunya untuk berbagai perusahaan.
Re-engineering Bussiness Process
Dalam ilmu computer dan manajemen suatu pendekatan yang bertujuan perbaikan dengan cara menaikan efisiensi dan efektivitas dari proses bisnis yang ada di dalam dan seluruh organiasi. Kunci untuk bagi organisasi untuk melihat proses bisnis mereka dari yang bersih persepektif dan menentukan bagaimana mereka dapat membuat proses ini yang terbaik untuk meningkatkan cara mereka menjalankan bisnis
Menciptakan Virtual Company
  • Membantu Untuk membangun sebuah Virtual Company, ada  beberapa komponen yang dapat digunakan [11] , diantaranya :
  • Email
  • Hampir semua company menggunakan email dalam proses komunikasi, kapanpun dan dimanapun.
  • Sistem yang otomatis dan mudah digunakan
  • Menggunakan suatu apikasi sistem informasi yang bekerja secara otomatis untuk menggantikan pegawai  secara langsung, dengan demikian waktu yang digunakan lebih efisien.
  • Digital company
  • Membuat elektronik company secara on-line.dengan system online , pegawai dapat bekerja kapanpun dan dimanapun.
  • Monitoring
  • Mempermudah memonitor apikasi situs web
  • Infrastruktur
  • Sarana infrastruktur akan dibutuhkan untuk menjalankan konsep sebuah VC.
  • Motivasi
  • Memotivasai user agar on-line
  • user-friendly
Membangun Knowledge Creating Company
Setelah analisis yang luas, penulis mengidentifikasi hal-hal yang kunci enam perusahaan harus lakukan untuk membuat dan mendukung pengembangan pengetahuan dan penyebaran:



· Konsep Manajemen Informasi dalam Perusahaan
Manajemen adalah proses untuk mencapai tujuan–tujuan organisasi dengan melakukan kegiatan dari empat fungsi utama yaitu merencanakan (planning), mengorganisasi (organizing), memimpin (leading), dan mengendalikan (controlling) segala kegiatan dalam perusahaan. Dengan demikian, manajemen adalah sebuah kegiatan yang berkesinambungan agar sebuah perusahaan dapat terorganisir dengan baik.
Teknologi informasi berkembang sangat pesat sehingga menyebabkan era globalisasi. Implementasi adalah di terapkan atau penerapan. Dalam bahasan ini, maksud Implementasi Teknologi Informasi untuk Keunggulan Kompetitif dalam Operasional Perusahaan pada Era Globalisasi yaitu, Pentingnya penerapan teknologi informasi untuk memformulasi strategi pencapaian peluang profit melalui maksimisasi penerimaan dari investasi yang dilakukan dalam berjalannya suatu perusahaan. Ini juga dapat dihubungkan dengan bagian dari Intelligence lingkungan secara keseluruhan yang dibutuhkan perusahaan untuk membuat keputusan yang baik. Implementasi internet, electronic commerce, electronic data interchange, virtual office, telemedicine, intranet, dan lain sebagainya telah menerobos batas-batas fisik antar negara. Penggabungan antara teknologi komputer dengan telekomunikasi telah menghasilkan suatu revolusi di bidang sistem informasi. Data atau informasi yang pada jaman dahulu harus memakan waktu berhari-hari untuk diolah sebelum dikirimkan ke sisi lain di dunia, saat ini dapat dilakukan dalam hitungan detik.
· Konsep Keunggulan Kompetitif dalam Operasional Perusahaan
Dalam mengimplementasikan konsep e-business, terlihat jelas bahwa meraih keunggulan kompetitif (competitive advantage) jauh lebih mudah dibandingkan mempertahankannya. Secara teoritis hal tersebut dapat dijelaskan karena adanya karakteristik sebagai berikut:
· Pada level operasional, yang terjadi dalam e-business adalah restrukturisasi dan redistribusi dari bit-bit digital (digital management), sehingga mudah sekali bagi perusahaan untuk meniru model bisnis dari perusahaan lain yang telah sukses.
· Berbeda dengan bisnis konvensional dimana biasanya sebuah kantor beroperasi 8 jam sehari, di dalam e-business (internet), perusahaan harus mampu melayani pelanggan selama 7 hari seminggu dan 24 jam sehari, karena jika tidak maka dengan mudah kompetitor akan mudah menyaingi perusahaan terkait.
· Berjuta-juta individu (pelanggan) dapat berinteraksi dengan berjuta-juta perusahaan yang terkoneksi di internet, sehingga sangat mudah bagi mereka untuk pindah-pindah perusahaan dengan biaya yang sangat murah (rendahnya switching cost).
· Fenomena jejaring (internetworking) memaksa perusahaan untuk bekerja sama dengan berbagai mitra bisnis untuk dapat menawarkan produk atau jasa secara kompetitif, sehingga kontrol kualitas, harga, dan kecepatan penciptaan sebuah produk atau jasa kerap sangat ditentukan oleh faktor-faktor luar yang tidak berada di dalam kontrol perusahaan dan
Mekanisme perdagangan terbuka dan pasar bebas (serta teori perfect competition) secara tidak langsung telah terjadi di dunia internet, sehingga seluruh dampak atau dalil-dalil sehubungan dengan kondisi market semacam itu berlaku terjadi di dunia maya.
Melihat kenyataan di atas, perusahaan harus memiliki kriteria-kriteria (critical success factors) dan ukuran-ukuran (performance indicators) yang dapat dijadikan sebagai barometer sukses tidaknya perusahaan dalam memiliki dan mempertahankan keunggulun kompetitif tertentu. Beberapa teori keunggulan kompetitif di dunia maya menganjurkan agar paling tidak 7 (tujuh) aspek harus menjadi perhatian dari sebuah perusahaan, yaitu masing-masing:
1. Customer Service
2. Price
3. Quality
4. Fulfillment Time
5. Agility
6. Time to Market
7. Market Reach
Kondisi ketujuh aspek tersebut akan sangat menentukan posisi perusahaan di dalam kancah persaingan di dunia maya.
· Strategic Uses of Information Technologi (Strategi Pemakaian Teknologi Informasi)
Peranan teknologi informasi bagi perusahaan sangatlah penting. Penerapan teknologi informasi pada tiap perusahaan atau organisasi tentunya memiliki tujuan yang berbeda karena penerapan TI pada suatu organisasi adalah untuk mendukung kepentingan usahanya. Apalagi dengan kondisi saat ini, dengan persaingan dan fluktuasi dunia bisnis yang tinggi sehingga penerapan TI bukan hanya sebagai supporting tools saja, tetapi menjadi strategic tools, dimana fungsi dan perannya lebih komprehensif dan lebih luas terkait pada visi, misi dan tujuan perusahaan.
· Membangun Customer Focused Bisnis
Customer Focused Bisnis sangat diperlukan dalam membangun organisasi bisnis baru, sehingga para customer akan focus pada satu titik. Pertama pemasaran dan penjualan. Seringkali usaha baru bangkrut karena divisi pemasaran dan penjualannya loyo. Banyak yang merasa mampu membuat solusi multimedia dan informatika membuat usaha baru namun setahun kemudian tutup karena tidak dapat proyek. Tugas divisi ini adalah melakukan riset pasar, promosi, mencari prospek klien, melakukan presentasi sampai dapat menghasilkan proyek untuk perusahaan. Kedua produksi. Saya rasa Anda sudah paham proses produksi di bidang ini sehingga dapat membuat struktur organisasi yang tepat. Meski demikian, saya menyarankan agar setiap proyek dikelola oleh Manajer Proyek yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan proyek. Manajer Proyek ini sifatnya temporer: ada ketika ada pekerjaan, sehingga tidak perlu ada di struktur organisasi. Namun dalam pekerjaannya Manajer Proyek membawahi seluruh tim produksi seperti desainer dan programmer sekaligus menjadi penghubung ke klien. Ketiga Administrasi dan Keuangan. Divisi ini bertanggung jawab terhadap masalah legal, administrasi, pembuatan invoice, penagihan, pembayaran dan tetek bengek keuangan termasuk mengatur cash flow dan membayar gaji karyawan.
Customer focused tidak hanya diperhatikan pada saat penjualan atau sampai tahap pemakaian produk oleh konsumen. Pola pikir Customer focused perlu dibagun sejak dari proses awal. Mulai dari perencanaan dan perancangan produk baru, suara konsumen (voice of customer) harus dianalisa dengan baik.
Value seharusnya dibangun berdasarkan perspektif kebutuhan pelanggan. Sudah banyak contoh perusahaan atau unit bisnis yang di waktu lampau sangat besar dan perkasa, kini tinggal nama akibat ditinggalkan customer.
Kualitas produk yang rendah, layanan customer service yang lambat dan bertele-tele, barang yang tidak tersedia ketika konsumen ingin membeli, produk yang tidak nyaman, buku panduan (owners manual) yang kurang jelas dan membingungkan, fitur yang tidak sesuai dengan spesifikasi teknis, harga yang tidak kompetitif, pelayanan yang terlalu lama dan kurang ramah, pemakaian dan penyetelan (setting) produk yang sulit dan membingungkan, serta sejumlah “nilai minus” lainnya merupakan hal dan kondisi yang tidak diinginkan konsumen.
Customer focused juga berarti memberikan yang terbaik bagi konsumen dan menjadikannya puas akan sejumlah rupiah yang dikeluarkan. Value yang didapatkan konsumen harus lebih besar dari harga (price) yang mereka bayarkan.
· Value Chain & Strategic Information System
Pada poin ini, semuanya tidak beda jauh dengan Strategic Uses of Information Technology. Hanya bagian informasinya lebih di tekan agar pemasarannya jadi lebih baik. Untuk lebih memahami kegiatan melalui suatu perusahaan yang mengembangkan keunggulan kompetitif dan menciptakan nilai pemegang saham berguna untuk memisahkan system bisnis menjadi serangkaian kegiatan yang menghasilkan nilai di sebut sebagai value chain.
· Re-engineering Bussiness Process
Dalam ilmu computer dan manajemen suatu pendekatan yang bertujuan perbaikan dengan cara menaikan efisiensi dan efektivitas dari proses bisnis yang ada di dalam dan seluruh organiasi. Kunci untuk bagi organisasi untuk melihat proses bisnis mereka dari yang bersih persepektif dan menentukan bagaimana mereka dapat membuat proses ini yang terbaik untuk meningkatkan cara mereka menjalankan bisnis
· Menciptakan Virtual Company
Setiap perusahaan pasti adakalanya melakukan kegiatan pemasaran. Salah satunya ialah menciptakan virtual company (perusahaan maya) misalnya: email, website, situs, blog, dll yang mudah diakses oleh siapapun. Website inilah yang dijadikan oleh perusahaan untuk dapat mengintegrasikan informasi kepada konsumen. Sehingga, memudahkan perusahaan dalam kegiatan pemasaran.
Sedangkan email, melalui email para konsumen dapat menyampaikan pendapat maupun aspirasi pada perusahaan. Dengan begitu telekomunikasi antara perusahaan dengan konsumen menjadi lancar.
Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan dalam menciptakan virtual company:
  • Sistem yang otomatis dan mudah digunakan
  • Menggunakan suatu apikasi sistem informasi yang bekerja secara otomatis untuk menggantikan pegawai secara langsung, dengan demikian waktu yang digunakan lebih efisien.
  • Digital company
  • Membuat elektronik company secara on-line.dengan system online , pegawai dapat bekerja kapanpun dan dimanapun.
  • Monitoring
  • Mempermudah memonitor apikasi situs web
  • Infrastruktur
  • Sarana infrastruktur akan dibutuhkan untuk menjalankan konsep sebuah VC.
  • Motivasi
  • Memotivasai user agar on-line
  • user-friendly
· Membangun Knowledge Creating Company
Hal-hal yang perlu dilakukan perusahaan untuk membangun pengetahuan dan penyebaran:
  • Upaya inovasi langsung oleh eksekutif memiliki define bidang pengetahuan.
  • Mendorong otonomi individu untuk memberikan ruang bagi pengembangan pengetahuan
  • Konstan mempertahankan rasa urgensi untuk menghindarkan atau menghilangkan kebiasaaan tertanam
  • Memastikan informasi umpan balik
  • Melibatkan sebanyak mungkin dalam proses berfikir
  • Menerapkan menengah-atas-bawah manajemen,yang melihat manajer menengah sebagai posisi terbaik untuk membentuk sintesis yang realistis eksekutif ,aspirasi dan oprasional..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar